a cup of my story

by : Ricke Yuliarti

"Do what you can, with what you have, where you are."
-Theodore Roosevelt-

4.21.2014

Hari Kartini

Ibu kita KartiniPutri sejatiPutri IndonesiaHarum namanya

Ibu kita KartiniPendekar bangsaPendekar kaumnyaUntuk merdeka

Wahai ibu kita KartiniPutri yang muliaSungguh besar cita-citanyaBagi Indonesia

Lagu ciptaan W. R Supratman ini pasti menggema di seantero negeri pagi tadi. Apalagi tanggal 21 April ini tepat tepat banget jatuh pada hari Senin. Lagu wajib pilihan yang dinyanyikan saat upacara bendera hari senin udah pasti lagu Ibu kita ini. Atau ngga, di hampir setiap sekolahan pasti menyelenggarakan acara yang nggak jauh-jauh dari tema Kartini-an dan kebaya. Jadi inget jaman sekolah dulu. Yaah walaupun selama sekolah aku sama sekali nggak pernah ditunjuk sebagai perwakilan kelas jadi peserta acara Kartini dan Kartono, tapi seenggaknya aku cukup menikmati hari itu, karena udah pasti hari itu nggak ada pelajaran dan kelas bebas hahaha.

Ya, hari ini adalah hari peringatan kelahiran puteri bangsa, tokoh bangsa, dan pahlawan bangsa yang terkenal sebagai pelopor kebangkitan kaum wanita di negeri kita tercinta ini. Tak lain dan tak bukan adalah Raden Adjeng Kartini. Dibalik segala kontroversi yang ada mengenai hari besar Nasional ini, aku sebagai puteri bangsa sangat mengagumi perjuangan beliau mendapatkan kesetaraan hak dalam hal pendidikan. Memang benar banyak pahlawan-pahlawan wanita Indonesia lainnya yang lebih hebat dengan perjuangan yang lebih dari hanya sekedar mengeluarkan ide dan gagasan melalui surat-suratnya, dengan memanggul senjata turun ke medan perang melawan penjajah. Tapi setidaknya cobalah lihat berapa banyak wanita Indonesia masa kini yang telah sukses menggapai cita-citanya. Hanya dari sebuah cara pikir yang berbeda dari seorang Kartini dapat mengubah nasib wanita Indonesia hingga saat ini. Bagiku, Kartini sangat-sangat patut dijadikan inspirasi bagi wanita-wanita Indonesia.
Pagi tadi, aku sempat baca status BBM dari seorang teman cowok. Isinya bilang gini "Kartini biang kerok!" Entahlah apa maksud dibalik status temanku itu. Tapi dari analisaku, mungkin dia habis diputusin pacarnya kali ya? Atau mungkin sebel gara-gara ceweknya nggak mau disuruh naik atap benerin genting? Haha. Apa hubungannya? Yaa kan sekarang ini para pria-pria banyak yang mengeluh atas nama emansipasi wanita. Mengeluh karena para kaum pria ini berfikir bahwa katanya emansipasi wanita, wanita sama drajatnya sama pria, tapi kok disuruh naik atap rumah benerin genting aja nggak mau? Banyak kan tuh sekarang yang gembar-gembor begitu. Dari wikipedia aja emansipasi itu diartikan sebagai suatu usaha untuk mendapatkan kesetaraan hak. Jadi menurutkan antara hak dan kewajiban itu sangat berbeda walaupun selalu berkaitan. Simpelnya gini, benerin genting bocor, sudah barang tentu itu kewajiban cowok dong, cewek ngga punya kewajiban, tapi cowokpun punya hak untuk tidak melakukannya, kalau emang si cowok nggak mau yauda aja tinggal nyuruh tukang atau siapa gitu, nggak perlu istrinya kan, simpel kan? Oke ini contoh yang ngawur. Jangan ditiru kalau emang salah menurut kalian yah. Karena pemikiran setiap orang kan beda-beda. Oke, setuju? Yes.
Sudahlah sudah, daripada ikut-ikutan ribut ngomongin segala pro dan kontra mengenai emansipasi wanita ini. Aku rasa lebih baik kita berkarya saja, berjuang setidaknya untuk diri kita sendiri dulu baru orang lain dan kemudian bangsa :)
Nah, long weekend kemarin karena nggak ada kerjaan, aku bikin aja sesuatu yang berhubungan dengan postingan ini. Bikinnya sehari daong, jadi harap maklum kalau hasilnya kurang mirip sampe-sampe adikku komen kalau ini bukan Ibu Kartini tapi Aunty Kadek (Tanteku). Iya juga sih. Pikirku dalam hati. Langsung saja ini dia, Ibu kita Kartini...


Happy Kartini's Day untuk seluruh wanita-wanita Indonesia! Teruslah berkarya dan gapailah cita-citamu wanita-wanita Indonesia :D


No comments: